SANG JAGOAN YANG MALANG

Di dunia ini nggak ada yang lebih gue cintai selain dia.. dia adalah seorang anak piatu yang manggil gue Ayah. Dia itu anak gue. Namanya Putra, usianya baru Tiga tahun. Dia adalah anak yang cerdas, nggak cengeng dan satu hal yang membuat orang orang di sekitar dia termasuk gue, kadang sering dibuat sebel, gemes dan pengin nyubit pipinya adalah ketika dia ingin tau sesuatu. Dia akan terus bertanya apa, kenapa, di mana, sama siapa, dan seterusnya ketika dia penasaran. Kalo gue jawab Satu pertanyaan yang dilontarkan Putra, maka sudah dipastikan Putra akan mengajukan pertanyaan lainnya sampai dia bener bener paham dan kalo gue jawab pertanyaanya dengan kalimat yang sulit dicerna maka dia akan mengulangi pertanyaanya sampe dia bener bener ngerti. Huuuuuuuuuuhh kadang gue sebel juga..

Putra itu anaknya nggak mau diem, . ketika dia mau tidur dia akan berkeliling kamar memainkan semua yang ada dan menanyakan semua nama nama benda yang ada di kamar, dia juga akan menanyakan belinya di mana, harganya berapa, belinya sama siapa, kenapa beli benda itu, kegunaanya apa dan sebagainya. Huuuuuuhhhh….
Tapi itulah sesuatu anugerah yang harus disyukuri.. sebuah rasa ingin tahu berlebih yang wajar sekali dimiliki seorang anak Balita.

Rasanya aneh ketika sehari nggak ketemu sama Putra, gue kadang nangis sambil ngupil kalo lagi kangen sama dia. Dan kemarin sesuatu hal buruk terjadi sama dia.. dia kesrempet motor dan wajah manisnya harus berkurang sementara karena luka lecet dan memarnya. Gue ngga tau kejadiannya kaya gimana soalnya gue pas lagi ngga ada waktu kejadian itu terjadi. Seandainya gue ngeliat kejadian itu mungkin gue bakal pingsan di tempat, soalnya orang yang pertama kali ngangkat tubuh Putra bilang, katanya Putra itu kerasa jadi lemes banget tanpa suara dan orang itu sempat menganggap kalo putra udah nggak tertolong lagi.. Oh Tidaaaak…. Gue bener bener ngga sanggup membayangkannya. Tapi ternyata Putra jadi diem dan nggak bergerak waktu ditolong sama saksi mata itu karena putra merasa kaget dan ketakutan mendengar banyak orang berteriak histeris.. hebat banget Putra sama sekali nggak nangis dan baru nangis ketika dia di RS, ya karena putra takut banget sama jarum suntik dan seorang bernama “Dokter”.

Setelah agak lama gue baru diberi kabar dan gue langsung menemui putra yang ternyata udah ditangani Dokter di Rumah Sakit “Dr Soesilo” Slawi. Dia udah diperiksa dan poto rongsen, dan kata Dokternya Putra hanya mengalami luka ringan sebatas lecet dan memar aja.. semua biaya ternyata juga udah ditanggung dari pihak penabrak yang sempet di tonjok sama saksi mata waktu di tempat kejadian. .

Hhhhhhhaahhhh…. Gue ngga tau harus merasa kaya gimana. Apa gue harus sedih dan menyesali kejadian itu atau gue harus bersyukur karena Putra sama sekali nggak mengalami luka yang serius.?

Yaa… ternyata gue merasakan keduanya dan gue bingung mengungkapkannya…